Konsep Penularan Penyakit
Oleh:
Nur Mutiara Husnah Hidayatullah BW, S.KM.
Untuk memahami Konsep Penularan Penyakit, terkadang tak jarang pengertian sakit dan sehat masihlah relatif subjektif dikarenakan banyak dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya. Luasnya jangkauan persepsi konsep sehat dan sakit menjadi alasan hadirnya kriteria atau definisi apa sebenarnya yang disebut sakit dan bagaimana sebenarnya yang disebut sehat.
Agar sejauh mungkin memberikan persepsi yang lebih universal, maka WHO mengeluarkan definisi sehat yakni keadaan utuh fisik, jasmani, mental, dan sosial serta bukan hanya suatu keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Berdasarkan hal tersebut, dapat pula diproposisikan bahwa sakit adalah suatu kondisi di mana tubuh setidak-tidaknya merasakan adanya gangguan fisiologis, psikologis, maupun gangguan beradaptasi secara sosial.
Suatu penyakit dapat muncul jika terdapat interaksi yang sesuai antara agen (penyebab penyakit), pejamu/host (organisme yang menderita penyakit), dan lingkungan. Konsep ini dikenal sebagai segitiga epidemiologi. Setelah muncul, penyakit dapat tersebar akibat perpindahan agen dari satu organisme ke organisme lain yang disebut dengan rantai penularan. Rantai penularan merupakan rangkaian terjadinya sebuah infeksi pada manusia.
Ada 6 komponen rantai penularan penyakit, apabila satu mata rantai diputus atau dihilangkan, maka penularan infeksi dapat dicegah atau dihentikan sehingga infeksi-pun tidak akan terjadi.
Adapun enam komponen rantai penularan infeksi tersebut adalah :
adalah mikroorganisme penyebab infeksi. Pada manusia, dapat berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit.
adalah tempat dimana agen dapat hidupberkembang biak. Yang bisa berperan sebagai reservoir adalah manusia, binatang, makanan, air, serangga dan benda lain.
Yakni portal dari agen meninggalkan host, adalah tempat dimana agen infeksi yang hidup di dalam reservoir harus menemukan jalan keluarnya sebelum agen tersebut menimbulkan infeksi. Jika reservoirnya manusia, kuman dapat keluar melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih, genitalia, kulit dan membran mukosa yang rusak serta darah.
Secara umum penularan penyakit dapat terjadi secara langsung atau tidak langsung. Penularan langsung seperti kontak langsung dengan penderita (person to person) melalui oral, fekal, kulit atau darahnya, sedangkan penularan tidak langsung yakni penularan melalui media tertentu seperti melalui udara (air borne), vechile borne, dan vector borne
Yakni portal dari agen masuk ke host yang baru. Mekanisme terjadi seperti pada mekanisme agen meninggalkan ke host yang artinya agen dapat masuk ke dalam tubuh melalui rute atau jalan yang sama dengan portal keluar, seperti melalui saluran napas, saluran cerna, saluran kemih, genitalia, kulit, dll. Faktor-faktor yang menurunkan daya tahan tubuh memperbesar kesempatan patogen masuk ke dalam tubuh.
Pejamu rentan adalah orang dengan kekebalan tubuh yang menurun dan mengakibatkan kerentanan terhadap agen infeksius. Kerentanan tubuh terhadap agen infeksi dipengaruhi oleh usia, faktor genetik, stress (fisik dan emosional), status nutrisi, terapi medis, pemberian obat, dan riwayat komorbid.
Demikianlah Pembahasan terkait Konsep Penularan Penyakit, temukan artikel lainnya hanya di www.epidemiolog.id
REFERENSI :
Hill Education (UK). [Diakses pada 14 Juni 2023].
Tinggalkan Komentar