Di tahun 2023 ini, dalam rangka merayakan Hari Malaria Se-dunia pada tanggal 25 April WHO membuat kampanye dengan tema “Time to deliver zero malaria: invest, innovate, implement”. Diharapkan di waktu mendatang penyakit malaria dan penyebarannya dapat dituntaskan hingga akhirnya menjadi nol kasus. Berbanding terbalik, jumlah kasus malaria yang terjadi di Indonesia justru meningkat kasusnya. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terdapat 415.140 kasus malaria di Indonesia pada 2022. Data tersebut menunjukkan adanya lonjakan sebesar 36,29% dibandingkan di tahun 2021 dimana jumlah kasusnya hanya ada sebanyak 304.607 kasus. Berbanding terbalik dengan hal tersebut, Indonesia berhasil untuk mengeliminasi malaria di wilayah Indonesia sebanyak 372 kabupaten/kota di Indonesia. Jumlah tersebut memenuhi target eliminasi malaria pada 2022 yang sebanyak 365 kabupaten/kota.
Malaria merupakan penyakit menular akut yang disebabkan oleh parasit Plasmodium, yang menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Anopheles sp betina yang terinfeksi. Terdapat lima spesies parasit dapat menyebabkan malaria pada manusia. Ada lebih dari 400 spesies nyamuk Anopheles yang berbeda dan sekitar 40, yang dikenal sebagai spesies vektor, dapat menularkan penyakit ini.
Penyakit malaria menyerang semua golongan umur baik pada laki-laki maupun perempuan. Penyakit tersebut dapat dicegah dan disembuhkan. Namun, tanpa diagnosis yang cepat dan pengobatan yang efektif, kasus malaria tanpa komplikasi dapat berkembang menjadi penyakit yang parah hingga berakibat fatal tanpa pengobatan. Penyakit ini banyak dijumpai di negara-negara tropis. Di Indonesia sendiri, bagian wilayah timur Indonesia memiliki jumlah kasus malaria yang banyak disebabkan karena wilayah tersebut ialah endemi tinggi nyamuk anopheles sehingga masih banyak parasit malaria.
Penyakit Malaria ditandai dengan gejala pertama yang muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Gejala tanpa komplikasi (ringan) ditandai dengan :
1. Demam menggigil secara berkala dan biasanya disertai sakit kepala,
2. Pucat karena kurang darah (anemia)
3. Kadang-kadang dimulai dengan badan terasa lemah, mual/muntah, tidak nafsu makan
4. Gejala spesifik lokal, misalnya pada anak-anak disertai dengan diare
Sedangkan gejala malaria berat yaitu :
1. Terjadi kejang-kejang
2. Demam tinggi
3. Nafas cepat
4. Muntah-muntah
5. Kuning pada mata, kuku dan kulit
6. Kencing warna teh tua
7. Kehilangan kesadaran (mengigau, bicara salah, tidur terus, tidak ada respon, tingkah laku berubah, pingsan sampai koma)
Namun biasanya, kondisi tersebut jarang diindikasi sebagai malaria karena gejala yang ringan. Bahkan di daerah endemik malaria, seseorang dapat mengalami infeksi asimtomatik atau kasus tanpa gejala dikarenakan perkembangan kekebalan parsial yang ia miliki.
Bersumber dari Kemenkes tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan metode ABC. A yaitu awas dan perhatikan. Mengawasi tentang faktor risiko, cara penularan, cara pencegahan, masa inkubasi, gejala dan tanda. B yaitu biasakan untuk menghindari gigitan nyamuk di malam hari, selama di daerah endemis menggunakan kelambu anti nyamuk saat tidur, tidak keluar malam, dan jika terpaksa keluar maka harus menggunakan baju panjang dan terang, serta memakai lotion anti nyamuk. Serta C merujuk pada cek darah segera ke tenaga kesehatan jika mengalami gejala demam selama 1 bulan setelah kembali dari daerah endemis dan menyampaikan riwayat perjalanan untuk menghindari penularan.
Sumber :
Widi Shilvina. 2023. “Kasus Malaria Indonesia Melonjak 36,29% pada 2022”. Artikel berita dalam laman Dataindonesia.id (online) https://dataindonesia.id/ragam/detail/kasus-malaria-indonesia-melonjak-3629-pada-2022.
Kementerian Kesehatan Indonesia. 2017. Buku Saku Penatalaksanaan Kasus Malaria. Subdit Malaria Direktorat P2PTVZ
Artikel berita Malaria di laman WHO (online) https://www.who.int/health-topics/malaria#tab=tab_1
Penulis: Cindy Dwi
Ditinjau oleh: Andika Wirawan
Baca Juga: Istilah-Istilah Epidemiologi
[…] Baca Juga: Epidemiologi Malaria […]
[…] Ditinjau Oleh: Andika Wirawa (@andika_wirawan)Baca juga: Epidemiologi Malaria […]
Tinggalkan Komentar