Oleh: Arbi Ahmadi
Peringatan Hari Lupus Sedunia setiap tanggal 10 Mei dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dunia terhadap penyakit Lupus. Pada tahun 2023 kali ini, Peringatan Hari Lupus Sedunia jatuh pada hari Rabu, 10 Mei 2023 dengan tema Make Lupus Visible
Sejarah
Kata lupus digunakan pertama kali untuk menggambarkan suatu kelainan pada wajah yang disebut ulserasi. Kata lupus mulai digunakan pada tahun 1200 SM yang berasal dari bahasa latin yang artinya serigala. Penggunaan kata serigala ini dikaitkan dengan dokter pada abad ke-13 Rogerius yang menggambarkan lesi wajah erosif yang mengingatkannya pada gigitan serigala.
Definisi
Lupus merupakan penyakit autoimun yang memiliki nama lain systemic lupus erytematosus (SLE). Autoimun adalah kondisi yang menggambarkan bahwa sistem imun tidak mampu mengenali antara kuman dan benda asing dari luar tubuh dan sel-sel ataupun jaringan tubuh sendiri. Penyakit lupus ini juga seringkali disebut penyakit 1000 seribu wajah dimana gejala dari penderita Lupus sangat beragam dan tanda-tandanya mirip dengan penyakit lainnya.
Lupus terdiri dari beberapa jenis, salah satunya yang paling dikenali masyarakat adalah Lupus Eritematosus Sistemik (LES). LES merupakan penyakit inflamasi autoimun kronis yang hingga saat ini belum jelas penyebabnya. Gambaran klinis dan gejala penyakit Lupus jenis LES ini sangat beragam sehingga kerapkali mengakibatkan kekeliruan dalam diagnosanya. LES dapat menyerang jaringan ataupun organ tubuh manusia dengan gejala rngan hingga berat.
Adapun faktor risiko lupus jenis LES adalah sebagai berikut:
Pada tahun 2018 World Health Organization (WHO) mencatat bahwa jumlah penderita lupus di dunia mencapai lima juta orang. Setidaknya ditemukan lebih 100 ribu kasus baru tiap tahunnya. Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa lebih dari 5,5 juta kasus Lupus di dunia hingga saat ini. Untuk Indonesia sendiri, dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) online 2016 dinyatakan bahwa terdapat 2.166 pasien yang dirawat inap dengan diagnose lupus. Hal ini meningkat dua kali lipat pada periode sebelumnya yaknii 2014 sebanyal 1.169 kasus baru. Ditahun yang sama, disebutkan bahwa kematian yang disebabkan oleh lupus adalah 550 jiwa meninggal atau 25%. Jika ditinjau lebih dalam, Lupus didominasi oleh perempuan kelompok usia produktif (15-50 tahun), namun penyakit ini juga tetap dapat menyerang laki-laki mulai usia anak dan remaja.
Gejala
Manifestasi klinis dari penyakit lupus memiliki kemiripan dengan penyakit lainnya. Beberapa penderita mengalami gejala ringan dan gejala berat. Hampur 90% penderita lupus menunjukkan gejala ruam di kulit, nyeri dan radang pada sendi, demam, tidak enak badan, sakit kepala dan kehilangan nafsu makan.
Cara Pencegahan dan Penanggulangan
Adapun upaya pencegahan dan penanggulangan pada penyakit lupus dikutip dari Kemenkes RI adalah sebagai berikut:
Demikianlah ulasan tentang Penyakit Lupus sebagai Peringatan Hari Lupus Sedunia tahun 2023
REFERENSI
Lupus Foundation Of America. History Lupus. National Resource Center on Lupus. URL: https://www.lupus.org/resources/the-history-of-lupus
Akil,N. 2021. Lupus, Penyakit Seribu Wajah. Indonesian Rheumatology Association (IRA). URL: https://reumatologi.or.id/lupus-penyakit-seribu-wajah/
Dirjen P2P Kemenkes. 2018. Hari Lupus Sedunia 2018: Memahami Program Deteksi Dini Penyakit Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Website Resmi Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. URL: http://p2p.kemkes.go.id/hari-lupus-sedunia-2018-memahami-program-deteksi-dini-penyakit-lupus-eritematosus-sistemik-les/
Avisha & Aldelya. 2022. SALURI: Deteksi Dini Lupus, Penyakit Seribu Wajah. Website Resmi Rumah Sakit Pendidikan Universitas Indonesia. URL: https://rs.ui.ac.id/umum/berita-artikel/artikel-populer/saluri-deteksi-dini-lupus-penyakit-seribu-wajah
Dinkes NTB. 2021. Deteksi Sini Gejala Lupus Melalui SALURI. Website Resmi Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Barat. URL: https://dinkes.ntbprov.go.id/berita/datin/deteksi-dini-gejala-lupus-melalui-saluri/
Ditinjau Oleh: Andika, S.KM., M.Epid
Baca Juga: Epidemiologi Malaria
Tinggalkan Komentar