Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM) Oleh Daniela Andrena
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM) termasuk penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes, dan penyakit paru kronis menyebabkan angka kematian 74% di seluruh dunia. Bahkan lebih dari tiga perempat dari semua kematian akibat penyakit tidak menular dan 86% dari 17 juta orang meninggal sebelum usia mencapai 70 tahun dan terjadi di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. PTM juga termasuk dalam Suistainable Development Goals (SDGs) bertujuan untuk mengurangi kematian dini terkait penyakit tidak menular hingga sepertiga pada tahun 2030, serta berupaya untuk meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan melalui penggunaan pencegahan dan pengobatan.
Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM) ditangani dalam tiga dari sembilan target kesehatan SDGs. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mempresentasikan Strategi Global untuk Rencana Aksi Pencegahan dan Pengendalian PTM di Majelis Kesehatan Dunia. Menurut WHO faktor risiko utama penyakit tidak menular yaitu penggunaan tembakau, kurangnya aktivitas fisik, penggunaan alkohol berbahaya, pola makan tidak sehat, dan polusi udara. Faktor sosial ekonomi dan demografi seperti usia, jenis kelamin, tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, pendapatan, dan literasi kesehatan memainkan peran penting dalam membentuk perilaku gaya hidup sehat.
Banyak penelitian internasional telah mengeksplorasi bukti mengenai dampak variabel sosial ekonomi sebagai prediktor berbagai perilaku berisiko (Birch et al, 2019; Meader et al, 2016; Kukreti et al., 2022). Strategi pencegahan dan pengendalian menurut WHO yang penting dalam mengurangi angka kematian Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah mengendalikan faktor risiko seperti mengurangi penggunaan tembakau, penggunaan alkohol yang berbahaya, mempertahankan gaya hidup aktif, mengkonsumsi makanan sehat, serta meningkatkan kualitas udara.
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab kematian paling utama di seluruh dunia dan diikuti oleh penyakit tidak menular lainnya seperti cedera, penyakit pernapasan kronis, kanker, dan diabetes. Pada tahun 2019 di seluruh dunia terdapat sejumlah 17,9 juta orang meninggal akibat kardiovaskular yang merupakan 32% dari semua kematian. Pada tahun 2019 dari 17 juta kematian dini ini (sebelum mencapai usia 70) karena penyakit tidak menular, 85% dari kematian ini disebabkan oleh stroke dan serangan jantung, dan 38% terkait dengan kardiovaskular (WHO, 2019).
Kaukua, et al. membuktikan bahwa kejadian infark miokard pertama meningkat dari 0% menjadi 40% dengan peningkatan jumlah kejadian bersamaan faktor risiko dari nol menjadi lima. Bahkan penelitian lainnya yang dilakukan di Inggris mengungkapkan bahwa orang yang mengalami empat faktor risiko perilaku utama seperti merokok, konsumsi alhohol, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik memiliki risiko tiga kali penyakit jantung dan kematian akibat kanker dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki risiko perilaku utama.
Tingkat prevalensi meningkat di antara usia di antara 45–54 tahun dari 22% menjadi 38% di antara 70 tahun ke atas, dan penelitian ini juga menunjukkan bahwa prevalensi kardiovaskular lebih tinggi di antara wanita jika dibandingkan dengan pria dan juga lebih tinggi di antara seseorang yang tinggal di daerah perkotaan jika dibandingkan dengan daerah pedesaan (Ramesh and Kalpana, 2023).
Hipertensi yang berkelanjutan dapat menyebabkan komplikasi penyakit lainnya seperti gagal jantung, penyakit jantung iskemik, penyakit ginjal kronis, dan stroke. Hipertensi memperkirakan ada kaitannya dengan stroke 57% dan 24% kematian akibat penyakit arteri koroner (Ramakrishnan etal., 2019; Rapsomaniki et al., 2014). Pada tahun 2017, menurut laporan beban penyakit global hipertensi telah menyebabkan 220,0 juta tahun kehidupan disesuaikan dengan kecacatan.
Beban hipertensi global meningkat dari 594 juta orang pada tahun 1975 menjadi 1,13 miliar pada tahun 2015. Di wilayah Asia Selatan, hipertensi dianggap sebagai faktor risiko paling signifikan ketiga untuk beban penyakit. Berbagai faktor hipertensi secara progresif sangat lazim di negara maju dan negara berkembang. Hipertensi yang tidak terkontrol merupakan faktor risiko yang signifikan untuk komplikasi penyakit kardiovaskular dan mencakup 70% dari beban penyakit kardiovaskular di kawasan Asia-Pasifik (Mohebbi et al., 2021).
Intervensi pencegahan berbasis komunitas yang berkonsentrasi pada masalah perawatan kesehatan dan gaya hidup, seperti konseling medis, kebiasaan makan yang sesuai, dan persepsi budaya tentang hidup sehat (Ramesh and Kalpana, 2023).
Diabetes merupakan ancaman kesehatan publik dan pembangunan sosial ekonomi sehingga menjadi salah satu krisis kesehatan publik terparah di dunia (Lin et al., 2020). Menurut WHO, penyakit ini dianggap sebagai salah satu penyebab utama kematian. Pada tahun 2025, target yang disepakati secara global adalah menghentikan peningkatan diabetes dan obesitas.
Menurut the International Diabetes Federation pada tahun 2017 diperkirakan sekitar 451 juta orang dewasa di seluruh dunia menderita diabetes, dan jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 693 juta pada tahun 2045 jika strategi pencegahan tidak berjalan dengan baik (Cho et al., 2018).
Riset menunjukkan bahwa penyakit diabetes banyak yang menyerang orang dengan kalangan menengah keatas, ketersediaan makanan junkfood dapat meningkatkan risiko diabetes lebih tinggi (Ramesh and Kalpana, 2023).
Kanker merupakan penyakit yang menyerang bagian tubuh manusia manapun. Beberapa terminology lain digunakan untuk menentukan kanker antara neoplasma dan tumor ganas. Secara global penyakit kanker merupakan penyebab utama kematian, pada tahun 2030 diperkirakan sekitar 10 juta kematian.
Beberapa jenis kanker yang telah ditetapkan, kolorektal, hati, lambung, paru-paru, lambung, esofagus, serviks, dan payudara adalah lokasi utama tumor kanker dalam tubuh manusia pada tahun 2020. Penyebab hamper sepertiga dari kematian berkaitan dengan kanker yaitu penggunaan tembakau, BMI tinggi, konsumsi alkohol dan penggunaan narkoba, kurangnya asupan buah dan sayur, dan kurangnya aktivitas fisik (Schottenfeld et al., 2005; Rajpal et al., 2014; Ramesh and Kalpana, 2023).
Stroke merupakan penyebab utama kecacatan dan kematian lebih dari 13 juta kasus baru per tahun telah terdaftar dan perawatan pasca stroke di seluruh dunia, hal ini berdampak secara finansial (Lindsay et al., 2022; Feigin et al., 2019). Menurut GBD global burden of disease, injuries, and risk factors study 2017diperkirakan oleh DALYs, stroke adalah alasan ketiga yang paling menonjol untuk kecacatan dan kematian, dan faktor kematian paling utama kedua di seluruh dunia. Stroke merupakan penyebab kematian keempat dan faktor penyebab kelima morbiditas mencakup 3,5% dari DALYs.
Tingkat prevalensi berkisar antara 44,54 dan 150 per 100.000. Studi yang melibatkan orang-orang dari segala usia menunjukkan bahwa tingkat prevalensi stroke di daerah perkotaan berkisar antara 45 hingga 487 per 100.000 orang. Tingkat prevalensi stroke di wilayah perkotaan berkisar antara 45 hingga 487 per 100.000 orang. Menurut DALY, perubahan bertahap dalam demografi, ekonomi, dan gaya hidup telah mendorong penyakit ini dari posisi ke -12 pada tahun 1990 menjadi posisi ke-5 pada tahun 2016 (Roy et al., 2020; Ramesh and Kalpana, 2023).
Demikianlah Artikel Epidemiologi Penyakit Tidak Menular (PTM), jangan lewatkan artikel-artikel berikutnya
Ditinjau oleh: Andika Wirawan, S.KM., M.Epid
Daftar Pustaka
Birch J, Petty R, Hooper L, et al. (2019) : Clustering of behavioural risk factors for health in UK adults in 2016: a cross-sectional survey. J Public Health (Oxf), 41(3):e226–e236. 10.1093/pubmed/fdy144.
Cho N, Shaw JE, Karuranga S, Huang YD, da Rocha Fernandes JD, Ohlrogge AW, et al. (2018) : IDF Diabetes Atlas: Global estimates of diabetes prevalence for 2017 and projections for 2045. Diabetes Res Clin Pract. 138:271–81.
Directorate General of Health Services: Ministry of Health and Family Welfare. National Programme for Prevention and Control of Cancer, Diabetes, Cardiovascular Disease and Stroke. Government of India 2019. Available from: National Programme for Prevention and Control of Cancer, Diabetes, Cardiovascular diseases and Stroke (NPCDCS) | Ministry of Health and Family Welfare | GOI (mohfw.gov.in).
Feigin VL, Nichols E, Alam T, Bannick MS, Beghi E, Blake N, et al. (2019) : Global, regional, and national burden of neurological disorders, 1990–2016: A systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2016. Lancet Neurol, 18:459–80.
Kaukua J, Turpeinen A, Uusitupa M, et al. (2001) : Clustering of cardiovascular risk factors in type 2 diabetes mellitus: prognostic significance and tracking. Diabetes Obes Metab, 3(1):17–23. 10.1046/j.1463-1326.2001.00093.x.
Kukreti S, Yu T, Chiu PW, et al. (2022) : Clustering of Modifiable Behavioral Risk Factors and Their Association with All-Cause Mortality in Taiwan’s Adult Population: a Latent Class Analysis. Int J Behav Med, 29(5):565–574. 10.1007/s12529-021-10041-x.
Lin X, Xu Y, Pan X, Xu J, Ding Y, Sun X, et al. (2020) : Global, regional, and national burden and trend of diabetes in 195 countries and territories: An analysis from 1990 to 2025. Sci Rep, 10:14790.
Lindsay MP, Norrving B, Sacco RL, Brainin M, Hacke W, Martins S, et al. (2022) : World Stroke Organization (WSO): Global stroke fact sheet 2019. Int J Stroke, 17:18–29.
Meader N, King K, Moe-Byrne T, et al. (2016) : A systematic review on the clustering and co-occurrence of multiple risk behaviours. BMC Public Health. 16: 657. 10.1186/s12889-016-3373-6.
Mohebbi B, Tafaghodi B, Sadeghi R, Tol A, Yekanenejad MS. (2021) : Factors predicting nutritional knowledge, illness perceptions, and dietary adherence among hypertensive middle-aged women: Application of transtheoretical model. J Educ Health Promot, 10:212.
Mon, A, S., Hla, W., Win, P, S., Poppy, W., Khin, H, S., Johanna, P, M, V., Jeanet, A, L., Martin, R., Jaap, A, R, K. (2023) : Co-occurrence of behavioural risk factors for non-communicable diseases among 40-year and above aged community members in three regions of Myanmar. Open Research Europe, 3, 77. doi: 10.12688/openreseurope.15859.2.
Rajpal S, Kumar A, Joe W. (2018) : Economic burden of cancer in India: Evidence from cross-sectional nationally representative household survey, 2014. PLoS One, 13:e0193320.
Ramakrishnan, S., Zachariah G, Gupta K, Rao JS, Mohanan PP, Venugopal K, et al. (2019) : Prevalence of hypertension among Indian adults: Results from the great India blood pressure survey. Indian Heart J, 71:309–13.
Ramesh, S., Kalpana, K. (2023) : The burden of non-communicable diseases: A scoping review focus on the context of India, Journal of Education and Health Promotion, 12, 41. doi: 10.4103/jehp.jehp_1113_22.
Rapsomaniki E, Timmis A, George J, Pujades-Rodriguez M, Shah AD, Denaxas S, et al. (2014) : Blood pressure and incidence of twelve cardiovascular diseases: Lifetime risks, healthy life-years lost, and age-specific associations in 1·25 million people. Lancet, 31(383):1899–911.
Schottenfeld D, Beebe-Dimmer JL. (2005) : Advances in cancer epidemiology: Understanding causal mechanisms and the evidence for implementing interventions. Annu Rev Public Health, 26:37–60.
World Health Organization. (2019) : Cardiovascular disease. Available from: Cardiovascular diseases (CVDs), (WHO).
WHO Diabetes. Available from: https://www.who.int/health-topics/diabetes#tab=tab_1 . (diakese pada tanggal 02 Agustus 2024)
World Health Organization. (2024) : Noncommunicable Diseases. https://www.who.int/health-topics/noncommunicable-diseases#tab=tab_3 (akses tanggal 02 Agustus 2024).
Baca Juga:
https://www.epidemiolog.id/memperingati-pekan-menyusui-sedunia-tahun-2024/
https://www.epidemiolog.id/analisis-bivariat-dan-multivariat/
Tinggalkan Komentar