Info Komunitas
Kamis, 10 Okt 2024
  • Selamat Datang di Portal Komunitas Penggiat Epidemiologi Indonesia
15 Maret 2022

Demam Berdarah Dengue (DBD): Determinan, Epidemiologi Dan Program Penanggulangannya di Indonesia (Literatur Riview)

Selasa, 15 Maret 2022 Kategori : Artikel

Oleh: Edikin Muli Endang Pekenasa Tarigan, Rini Zulaiha, Rosmaladewi K, Andika

Abstrak:

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit diakibatkan karena adanya virus dengue yang dibawa oleh perantara vektor nyamuk Aedes aegepty.

Beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran DBD di daerah yaitu faktor manusia (host), vektor (nyamuk), virus dengue (agent), dan faktor lingkungan (environment). Kasus DBD di Indonesia masih terjadi setiap tahun.

Data dari Kementrian Kesehatan RI, Tahun 2019 sebanyak 13.683 kasus dengan 133 kematian (Kemenkes RI, 2019). Literature riview ini bertujuan untuk mengetahui determinan, epidemiologi dan program penanggulangan DBD di Indonesia.

Metode yang digunakan merupakan studi literature dengan mencari, menggabungkan intisari serta menganalisis fakta dari beberapa sumber ilmiah yang akurat dan valid.

Hasil diperoleh berdasarkan determinan DBD terdapat hubungan antara umur, jenis kelamin, pendidikan, agent (keberadaan jentik), suhu, kelembapan dan keberadaan tempat penampungan air dengan kejadian DBD sedangkan pekerjaan dan kebiasaan menggantung pakaian tidak memilki hubungan dengan kejadian DBD.

Berdasarkan epidemiologi menurut kasus DBD di Indonesia masih menujukan tren yang meningkat dimana Tahun 2015 terjadi 129.650 kasus dengan 1.071 kematian. Tahun 2016 kasus DBD meningkat menjadi 202.314 kasus dengan 1.593 kematian, tahun 2017 sebanyak 68.407 kasus dan 493 kematian serta di tahun 2018 sebanyak 53.075.

Menurut laporan SKDR sebanyak 21.177, dengan kasus tertinggi berada pada kelompok umur 15-44 tahun (KEMENKES RI, 2022). Berdasarkan penanggulangan DBD di Indonesia, program Kementerian Kesehatan yang paling efektif dilakukan adalah PSN dengan cara 3M (menguras, menutup, dan menggunakan kembali).

Untuk mengendalikan DBD di Indoensia maka perlu mengetahui tren penyakit dan program intervensi yang tepat dalam penanganan DBD serta dibutuhkan peran pemerintah melakukan edukasi dan komitmen masyarakat untuk meningkatkan pengetahuannya dalam hal faktor risiko, epidemiologi, dan program intervensi DBD agar meningkatkan kewaspadaan masyarakat terhadap DBD.

Keyword: Dengue, epidemiologi, determinan, penanggulangan DBD

Artikel selengkapnya dapat di download di link berikut ini:

Artikel Lainnya dapat di Baca pada Link Berikut ini:

Tulisan Lainnya

Oleh : epidemiolog.id

Konsep Penularan Penyakit

5 Komentar

[…] Demam Berdarah Dengue (DBD): Determinan, Epidemiologi Dan Program Penanggulangannya di Indonesia (Li… […]

Balas
heru , Rabu 16 Mar 2022

“Untuk mengendalikan DBD di Indoensia maka perlu mengetahui tren penyakit dan program intervensi yang tepat dalam penanganan DBD serta dibutuhkan peran pemerintah melakukan edukasi dan komitmen masyarakat”

Mengutip paragrap terakhir yg mana seharusnya insan Epidemiolog lah berinovatif memberi terobosan pd masyarakat bukan dilimpah lagi pd pemerintah

Balas
    epidemiolog.id , Kamis 7 Apr 2022

    Betul kak, bukan dilimpahkan ke pemerintah tapi butuh peran dan dukungan dari pemerintah karena tanpa peran dan dukungan dari pemerintah terkadang inovasi tidak berjalan dengan maksimal, utamanya dalam peran dan dukungan regulasi

    Balas
Rahmayani Triani , Selasa 15 Mar 2022

Dengan mempelajari tren , determinan, sebab akibat penyakit baik unk SKD KLB

Balas

Tinggalkan Komentar

 

Pengumuman

www.epidemiolog.id

Take Your Epidemiological Skills to The Next Level

NSPN : Since March, 2019
Makassar-Manado-Minut
TELEPON 087884562567
EMAIL admin@epidemiolog.id
WHATSAPP 087884562567