Info Komunitas
Jumat, 11 Okt 2024
  • Selamat Datang di Portal Komunitas Penggiat Epidemiologi Indonesia
25 Februari 2022

What Happen With Omicron?

Jumat, 25 Februari 2022 Kategori : Artikel

Oleh: Aqiella Farida Salsabilla, Sania Verawati, Myra Yoziana, dan Andika

Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona. Saat ini virus covid-19 mulai banyak berkembang. Banyaknya varian baru yang telah bermutasi menjadi virus yang berbahaya dan mematikan. Salah satu varian baru yang cukup banyak memakan korban jiwa adalah virus Omicron. Virus ini ditemukan dibenua Afrika World Health Organization (WHO) menyatakan varian B.1.1.529 atau Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021. Situasi epidemiologis di Afrika Selatan telah ditandai oleh tiga puncak berbeda dalam kasus yang dilaporkan, yang terakhir didominasi varian Delta.         

What happen with omicron? Gambar: Pikiran Rakyat

Dilihat secara global, menurut laporan GISAID (Global Initiative on Sharing ALL Infuenza Data) kasus Covid-19 Omicron telah dideteksi diseluruh dunia dengan jumlah total mencapai 1.48 juta kasus. Indonesia menempati urutan pertama di Asia Tenggara dengan total 5.231.923 kasus positif dihitung sejak pengumuman pandemik pada Maret 2020 hingga per 21 Februari 2022. Pasien sembuh juga meningkat menjadi 4.554.711 orang.

Dikutip situs Antara, empat kota di Indonesia kini naik ke level 4 di masa perpanjangan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Jawa dan Bali sebagai satu langkah antisipasif penanggulangan Covid-19 di tengah merebaknya varian Omicron di Indonesia, sekaligus sebagai bagian dari upaya transisi secara bertahap menuju pandemi Covid-19 dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian.

Sebagai urutan pertama di Asia Tenggara, provinsi Jawa dan Bali menempati posisi paling tertinggi di seluruh Indonesia dalam kasus varian Omicron dengan jumlah kasus positif mencapai 530.571 jiwa. Sementara itu, jumlah kasus yang sembuh mencapai 39.292 jiwa dan jumlah kasus meninggal mencapai 146.541 jiwa.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunaidi Sadikin mengungkapkan, Sebagian kasus Covid-19 diseluruh Indonesia adalah varian Omicron. Perbedaan data Omicron dengan Covid-19 biasa karena kendala deteksi.

Deteksi varian Omicron dengan menggunakan reagen khusus. Saat ini, deteksi tersebut hanya dibutuhkan untuk mendeteksi pola penyebaran. Sedangkan reagen PCR adalah metode mendeteksi covid-19 dengan metode S-gene target failure (SGTF) yang dapat memberikan indikasi awal pada hasil positif covid-19 Omicron dalam waktu 4-6 jam.

“Reagen khusus itu memang dibutuhkan untuk identifikasi omicron, tapi sekarang karena Sebagian besar saya rasa diseluruh Indonesia sudah Omicron ya tidak diperlukan lagi karena kita hanya perlu untuk menghitung, melihat deteksi penyebarannya seperti apa,” Jelas Budi.

Adapun bukti yang ada menunjukkan bahwa orang yang telah menerima dua dosis vaksin biasanya menunjukan gejala Omicron. Sementara ini, informasi terbaru yang tercatat di aplikasi ZOE Covid mengungkapkan lima ciri-ciri gejala Covid-19 Omicron menunjukkan gejala yang tidak terlalu parah. Gejala yang paling banyak dikeluhkan pasien, di antaranya sakit kepala, pilek, bersin-bersin, sakit tenggorokan, dan batuk.

Sejauh ini, pencegahan yang bisa kita lakukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Omicron kurang lebih sama dengan pencegahan varian sebelumnya, yakni melakukan vaksinasi. Vaksinasi masih menjadi cara paling efektif untuk mengurangi tingkat penyebaran virus Corona. Namun, langkah ini akan jauh lebih efektif, bila diiringi dengan meningkatkan jumlah testing dan menerapkan protokol kesehatan (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, menghindari makan bersama, dan mengurangi mobilitas).  Langkah-langkah ini dapat melindungi kamu dari terinfeksi varian Omicron.

Selain itu, apabila telah bepergian dari luar kota atau luar negeri, jangan lupa untuk melakukan karantina mandiri selama 7-10 hari. Adapun kriteria negara asal kedatangan yang perlu melakukan karantina mandiri selama 10 hari adalah:

  1. Telah mengonfirmasi transmisi komunitas varian Omicron,
  2. Secara geografis berdekatan dengan negara transmisi komunitas kasus varian baru Omicron, dan
  3. Jumlah kasus konfirmasi varian Omicron lebih dari 10.000.

Karantina dilakukan untuk mendeteksi apakah ada kemungkinan kita positif Omicron setelah berpergian, karena varian ini hanya menimbulkan gejala ringan atau bahkan tidak ada gejala sama sekali. Adapun upaya lain yang bisa dilakukan seperti membatasi pertemuan yang memicu kerumunan dan menjaga jarak apabila berada dalam ruang publik. Selama berkegiatan dalam ruang publik atau ruang yang tertutup disarankan untuk selalu menggunakan masker.

Itulah perkembangan kasus Covid-19 Omicron di Indonesia hingga 21 Februari 2022 dan gejala serta pencegahan Omicron. Mari patuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

Sumber

Putri, Syora Alya Eka “Hal-hal yang Wajib Kamu Ketahui Tentang Varian Omicron.”https://corona.jakarta.go.id/id/artikel/hal-hal-yang wajib-kamu-ketahui-soal-varian-omicron. (Diakses 22 Februari 2022, pukul 17:19 Wita)

Wikanto, Adi “Ada 5.277 Kasus Covid-19 Omicron di Indonesia 20 Februari 2022, Apa Saja Gejalanya?.” https://amp.kontan.co.id/news/ada-5277-kasus-covid-19-omicron-di-indonesia-20-februari-2022-apa-saja-gejalanya. (Diakses 22 Februari 2022, pukul 17:38 Wita)

Darmawan, Agus Dwi “Update Omicron : Total di Indonesia Ada 6.505 Kasus (Selasa, 22 Februari 2022)” https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/22/update-omicron-total-di-indonesia-ada-6505-kasus-selasa-22-februari-2022. (Diakses 22 Februari 2022, pukul 17:47 Wita)

Anonim, 2022. “Data Sebaran.” https://covid19.go.id/.  (Diakses 22 Februari 17:53 Wita)

Darmawan, Agus Dwi “Update Omicron : Total di Indonesia Ada 6.257 Kasus (Minggu, 20 Februari 2022).” https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/02/20/update-omicron–total-di-indonesia-ada-6257-kasus-minggu-20-februari-2022. (Diakses 22 Februari 2022, pukul 17:58 Wita)

Artikel lainnya dapat dibaca di https://epidemiolog.id/artikel

2 Komentar

[…] What Happen With Omicron? […]

Balas

Tinggalkan Komentar

 

Pengumuman

www.epidemiolog.id

Take Your Epidemiological Skills to The Next Level

NSPN : Since March, 2019
Makassar-Manado-Minut
TELEPON 087884562567
EMAIL admin@epidemiolog.id
WHATSAPP 087884562567