Oleh: Yudhea Sari, S.K.M
Penguatan Germas Di Era Pandemi Covid-19 perlu ditingkatkan di Indonesia mengingat Komite Darurat WHO telah melakukan pertemuan dan memutuskan Covid-19 tetap menjadi darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian di tingkat Internasional (Public Health Emergency of International Concern/PHEIC. Dalam pertemuan tersebut, direktur kedaruratan WHO, Michael Ryan menjelaskan Kasus Covid-19 secara global telah meningkat akibat sub-varian Omicron BA.4 dan BA.5 serta pencabutan kebijakan kesehatan masyarakat dan langkah sosial sebagaimana dikutip pada laman CNBC Indonesia. Komite kedaruratan berharap fase akut pandemi berakhir di akhir tahun 2022 ini.
Sementara itu, kasus baru positif masih tinggi di Indonesia sebagaimana dikutip dari laman Satuan Tugas Penanganan Covid-19 per 10 Agustus 2022 ada tambahan 5.926 kasus baru sehingga total menjadi 6.261.605 kasus. Sedangkan jumlah orang yang meninggal karena Covid-19 bertambah 18 orang menjadi 157.149 orang.
Nah menanggapi situasi tersebut, Pemerintah Indonesia bersama elemen masyarakat dan lintas sektor perlu melakukan upaya dalam meningkatkatn derajat kesehatan masyarakat, salah satunya adalah dengan melakukan giat dan penguatan GERMAS di Era Pandemi Covid-19 ini.
Apa itu GERMAS?
GERMAS merupakan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yang dicanangkan Kementerian Kesehatan Republik Indoensia. Ini merupakan upaya yang dilakukan dengan membudayakan hidup bersih dan sehat. GERMAS menyuarakan tujuh langkah menuju kehidupan yang sehat diantaranya melakukan aktivitas fisik, makan buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, melakukan cek kesehatan berkala, menjaga kesehatan lingkungan, dan menggunakan jamban. Penekanan lima M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghidari kerumunan, dan membatasi mobilitas.
Menurut instruksi presiden nomor 1 tahun 2017 tentang GERMAS, tujuan umumnya adalah menurunkan beban penyakit, menurunkan beban biaya pelayanan kesehatan, meningkatkan produktivitas penduduk, dan menekan peningkatan beban finansial masyarakat untuk pengeluaran kesehatan. Selanjutnya dalam pelaksanaannya terdapat faktor yang mempengaruhi pelaksanaan GERMAS antara lain pengetahuan dan sikap.
Salah satu contoh penguatan GERMAS di Era Pandemi adalah intervensi GERMAS yang dilakukan oleh Nurmadani dkk. (2021). Intervensi ini dilakukan di salah satu RW di Kelurahan Tanah Baru Kota Depok. Intervensi berupa edukasi GERMAS dimana sebelumnya dilakukan pretest dan diakhiri dengan post test. Hasilnya menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan Sikap terkait GERMAS. Adanya peningkatan pengetahuan dan sikap tersebut menjadi salah satu faktor pendorong untuk melakukan GERMAS dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membantu dan meningkatkan upaya pencegahan penularan Covid-19. Hal serupa sebaiknya juga diterapkan di keluarahan-kelurahan lainnya atau bahkan di seluruh Indonesia.
Nursalamah ddk. (2021) juga telah melakukan analisis implementasi GERMAS di Kabupaten Lebak dan menyimpulkan bahwa pendidikan dan pengetahuan yang rendah dapat menghambat penguatan GERMAS di masyarakat. Hal tersebut patut menjadi perhatian pemerintah khususnya instansi pendidikan agar meningkatkan promosi dan edukasi GERMAS kepada setiap elemen masyarakat Indonesia.
Salah satu langkah yang diambil pemerintah dalam rangka penguatan GERMAS di Era Pandemi Covid-19 adalah Indonesia berperan dalam Presidensi KTT G20 2021-2022 yang mana dalam sesi 1 topik yang dibahas yaitu prospek ekonomi global dan risiko yang dihadapi, normalisasi kebijakan terkait pandemi, serta dampak jangka panjang pandemi Covid-19. Negara G20 harus memiliki kebijakan struktural karena dampak buruk akibat Covid-19 bisa membekas di jangka menengah panjang dan menghambat laju perekonomian.
Dengan demikian, penguatan GERMAS merupakan langkah kecil namun akan memberikan dampak yang lebih besar dalam mewujudkan Indonesia lebih cepat pulih dan bangkit Kembali.
Daftar Pustaka
Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. 2022. Diakses pada tanggal 12 Agustus 2022. https://promkes.kemkes.go.id/germas.
Novina. P.B. (2022, Juli 25). Kapan Pandemi Covid-19 Berakhir? Ini Prediksi Terbaru WHO. CNBC Indonesia. Diakses pada tanggal 9 Agustus 2022 dari https://www.cnbcindonesia.com/tech/20220725081510-37-358161/kapan-pandemi-covid-19-berakhir-ini-prediksi-terbaru-who\
Nurmadani, L. dkk. 2021. Pengetahuan dan Sikap terhadap perilaku Germas di Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pengmaskesmas: Vol.2 hal 76-90 DOI: doi.org/10.31849/pengmaskesmas.v1.i2/5740. https://journal.fkm.ui.ac.id/pengmas/article/viewFile/5740/1327. Diakses pada tanggal 11 Agustus 2022
Nursalamah, M.dkk. 2021. Analisis Implementasi GERMAS di Kabupaten Lebak. Jurnal pembangunan dan administrasi public Vol 3 no 2. https://stialan.ac.id/jurnal/index.php/jpap/article/view/407/286. Diakses pada tanggal 10 Agustus 2022
Presiden Indonesia. 2017. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/uploads/contents/others/Inpres-Nomor-1-Tahun-2017-tentang-Gerakan-Masyarakat-Hidup-Sehat_674_740.pdf. Sekretariat Kabinet RI. Diakses pada tanggal 9 Agustus 2022.
Salinatri. 2022. Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 Berkumpul untuk Aksi Konkret di Tengah Tantangan Global yang Terus Meningkat. https://g20.org/id/menteri-keuangan-dan-gubernur-bank-sentral-g20-berkumpul-untuk-aksi-konkret-di-tengah-tantangan-global-yang-terus-meningkat/. Diakses pada tanggal 14 Agustus 2022
Satuan Tugas Penanganan Covid-19. 2022. https://www.covid19.go.id. Diakses pada tanggl 13 Agustus 2022
Ditinjau oleh: Andika, S.K.M., M. Epid
Baca Juga
[…] Disunting Oleh: Andika, SKM., M.EpidBaca Juga: Penguatan Germas Di Era Pandemi Covid-19 […]
Tinggalkan Komentar