Epidemiologi Klinik

Oleh: Widya Tri Setya

Epidemiologi klinik merupakan penerapan prinsip dan metode epidemiologi dalam praktek kedokteran klinik.

Epidemiologi klinik merupakan salah satu dari ilmu kedokteran dasar terkait metode yang digunakan para klinisi dalam melakukan audit terhadap proses dan hasil dari pekerjaan para klinisi.

Hal-hal yang dipelajari dalam epidemiologi klinik yaitu :

• Definisi terkait normalitas dan abnormalitas (sakit)
• Akurasi uji diagnostik
• Riwayat penyakit dan prognosis penyakit
• Efektivitas pengobatan
• Tindakan pencegahan dalam praktek kedokteran klinis

Dasar-dasar epidemiologi yang selalu didasarkan pada prinsip ilmiah dan penelitian yang relevan  selalu digunakan dalam pembuatan keputusan klinik.

Permasalahan dalam praktek kedokteran yang memerlukan pendekatan epidemiologi klinis yaitu :

1. Normal dan abnormal (sakit) didefinisikan bahwa keadaan ini merupakan segala sesuatu yang biasanya terjadi sedangkan abnormal adalah hal yang tidak biasa terjadi
2. Akurasi uji diagnostik memerlukan pendekatan epidemiologi dengan tujuan untuk membantu memastikan diagnosis yang akurat. Diagnosis merupakan sebuah proses ilmiah sehingga dalam setiap prosedurnya bersifat ilmiah selayaknya sebuah penelitian.
3. Riwayat penyakit dan prognosis penyakit

Riwayat Penyakit

Istilah riwayat penyakit menunjukkan tahap-tahap terjadinya sebuah penyakit, yang meliput mulai timbulnya patologi penyakit, tahap timbulnya perubahan-perubahan patologis dengan munculnya gejala atau tanda, tahap terjadinya penyakit yang secara klinik benar nyata dan mungkin pada tahap ini penyakit dapat mengalami perkembangan yang buruk atau bahkan menimbulkan kematian.

Prognosis Penyakit merupakan akibat yang mungkin terjadi karena menderita suatu penyakit

• Efektivitas pengobatan

Epidemiologi klinis diperlukan dalam menentukan bagaimana cara pengobatan atau obat dapat merubah perjalanan suatu penyakit

• Tindakan pencegahan dalam praktek kedokteran klinis

Terdapat empat tingkatan pencegahan dalam epidemiologi yang disesuaikan dengan fase yang berbeda dari perkembangan penyakit. Tingkatan pencegahan dimulai dari :

1. Pencegahan primordial

Contoh : pemberian makanan bergizi rendah lemak

• Pencegahan primer

Contoh : promosi kesehatan masyarakat

• Pencegahan sekunder

Contoh : skrining sebagai upaya diagnosa dini dan kemoterapi/pembedahan sebagai upaya pengobatan

• Pencegahan tersier

Contoh : menyediakan fasilitas untuk pelatihan dan pendidikan masyarakat

Sumber :

Yusnita, dkk. Dasar-Dasar Epidemiologi. Cetakatan I. Padang : PT Global Eksekutif Teknologi.

Ditinjau oleh : Andika, S.KM., M.Epid
Baca juga : Epidemiologi Komunitas, Epidemiologi Lapangan (FETP)