Info Komunitas
Sabtu, 14 Jun 2025
  • Selamat Datang di Portal Komunitas Penggiat Epidemiologi Indonesia
7 Februari 2025

Mumps Membuat Moms Khawatir? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Jumat, 7 Februari 2025 Kategori : Artikel / Penyakit Menular

Mumps Membuat Moms Khawatir? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Oleh : Rosnaini, SKM

Beberapa bulan yang lalu Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap penyakit mumps, hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan kasus berdasarkan data pelaporan surveilans berbasis kejadian melalui laporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon jumlah kasus dari Februari sampai Oktober 2024 sebanyak 413 kasus. Serta pada bulan November suspek yang dilaporkan sebanyak 447 kasus, dengan kumulatif sejak awal tahun 2024 hingga hingga November 2024 mencapai 6.593 suspek yang dilaporkan. Provinsi dengan kasus mumps terbanyak berurutan yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Mumps atau Gondongan adalah infeksi virus menular yang disebabkan oleh virus gondongan dan dikenal sebagai paramyxoviruses. Infeksi virus biasanya menyerang kelenjar air liur. Kelenjar air liur terdiri dari parotis (kelenjar terbesar yang terletak di dekat telinga), submandibula (terletak di bawah rahang), sublingual (terletak di bawah lidah), dan kelenjar kecil lainnya. Mumps dapat menyebabkan parotitis atau pembengkakan kelenjar parotis pada area di mana kelenjar air liur tersebut berada. 

Mumps Membuat Moms Khawatir? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Mumps Membuat Moms Khawatir? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya

Mumps adalah penyakit akut yang menyerang anak-anak dan dewasa muda. Manusia adalah satu-satunya inang yang diketahui untuk virus gondongan, yang menyebar melalui kontak langsung atau melalui droplet udara dari saluran pernapasan atas dari individu yang terinfeksi. Mumps sering dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia 5-9 tahun, meskipun remaja dan orang dewasa dapat terkena. Setelah masa inkubasi sekitar 2 hingga 4 minggu, mumps dimulai dengan gejala-gejala yang tidak spesifik seperti mialgia, sakit kepala, malaise, dan demam ringan. Dalam beberapa hari, gejala-gejala ini diikuti oleh pembengkakan kelenjar ludah parotis unilateral atau bilateral, dengan kelenjar ludah lainnya terpengaruh pada 10% kasus.

Penyakit ini tergolong ringan yang dapat sembuh sendiri dan menghilang tanpa gejala sisa. Namun, komplikasi dapat terjadi seperti ensefalitis atau tuli sensorineural. Orkitis (radang testis yang menyakitkan) terjadi pada 20% pria dewasa muda yang menderita mumps. Oleh karena itu mumps tidak boleh diabaikan dan sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan apabila timbul gejala yang mengarah ke mumps.

Gejala Mumps

Gejala Mumps biasanya baru akan muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus, ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis dan gejala penyakit infeksi seperti:

  1. Pipi bengkak, bisa hanya satu sisi atau kedua sisi, akibat pembengkakan kelenjar parotis.
  2. Nyeri saat mengunyah atau menelan makanan.
  3. Mulut kering
  4. Sakit kepala
  5. Nyeri sendi dan nyeri perut
  6. Demam
  7. Mudah lelah
  8. Hilang nafsu makan.

Penularan Mumps

  1. Menghirup percikan lendir saat penderita batuk, bersin, dan berbicara.
  2. Melakukan kontak langsung dengan penderita, misalnya berciuman.
  3. Menyentuh benda-benda yang ada di sekitar penderita, lalu menyentuh hidung dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
  4. Berbagi alat makan dan minum dengan penderita. 

Penanganan Mumps

Jika sistem imun penderita baik, Mumps dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Untuk meredakan gejala yang muncul dapat dilakukan hal seperti:

  1. Istirahat yang cukup.
  2. Menjaga agar tetap terhidrasi dengan memperbanyak minum air putih.
  3. Mengomsumsi makanan yang bergizi.
  4. Mengonsumsi pereda demam dan nyeri, apabila gejala semakin berat sebaiknya segera ke dokter.

Pencegahan Mumps

Pencegahan mumps pada anak dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi MMR (Measles, Mumps dan Rubella) yang dapat diperoleh di rumah sakit. Vaksinasi MMR sendiri merupakan jenis vaksin yang dapat digunakan untuk meminimalkan risiko infeksi tiga jenis penyakit, yaitu measles (campak), mumps (gondongan), dan rubella.

Selain vaksinasi beberapa hal dapat dilakukan untuk mencegah Mumps dan meminimalisir penyebaran virus kepada orang sekitar sebagai berikut:

  1. Rutin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir 
  2. Tidak berbagi peralatan mandi atau makan dengan penderita 
  3. Menerapkan etika batuk, seperti menutup mulut dan hidung dengan tisu ketika batuk dan bersin
  4. Jika anak-anak usia sekolah mengalami gejala Mumps/gondongan maka segera melakukan isolasi mandiri dirumah serta dapat melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah sampai anak tersebut sembuh.
  5. Apabila memiliki gejala atau pernah kontak dengan orang yang mengalami mumps dianjurkan untuk membatasi aktivitas di luar rumah seperti tempat kerja, sekolah, dan tempat yang melibatkan banyak orang.

Referensi

Nur Leli. 2019. Pengetahuan Ibu tentang Parotitis Epidemika (Gondongan) pada Anak di Lingkungan Kelurahan Dataran Tinggi. Jurnal Kesehatan Akper Kesdam Binjai.

Surat Edaran Kementrian Kesehatan Nomor: PM.03.01/C//2737/2024  2024. Tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Penyakit Mumps/Gondongan.

World Healt Organozation 2005 (https://www.who.int/teams/health-product-policy-and-standards/standards-and-specifications/norms-and-standards/vaccine-standardization/mumps

World Healt Organozation. 2018. https://www.who.int/docs/default-source/immunization/vpd_surveillance/vpd-surveillance-standards-publication/who-surveillancevaccinepreventable-13-mumps-r2.pdf?sfvrsn=a3f182d_10

Desi Dwirosalia Ningsih S, dkk. 2024. Paroritis Mumps: Diagnosis, Tata Laksana, dan Edukasi Pencegahan Penularan pada Fasilitas Pelayanan Primer. UMI Medical Jurnal. Makassar.

Demikianlah artikel tentang Mumps Membuat Moms Khawatir? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya, jangan lupa baca artikel lainnya pada link berikut ini:

Hari Kanker Sedunia: Mengungkap Kanker Paling Mematikan !

Alternatif Alami untuk Mengurangi Nyeri Menstruasi: Minuman Kunyit Madu yang Sehat dan Menyegarkan

Euforia Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) di Indonesia: Kesehatan Gigi dan Mulut di Semua Usia Mulai Diperhatikan

Ditinjau oleh: Andika, SKM., M.Epid

Tidak ada komentar

Tinggalkan Komentar

 

Pengumuman

www.epidemiolog.id

Take Your Epidemiological Skills to The Next Level

NSPN : Since March, 2019
Makassar-Manado-Minut
TELEPON 087884562567
EMAIL admin@epidemiolog.id
WHATSAPP 087884562567