Mumps Membuat Moms Khawatir? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya
Oleh : Rosnaini, SKM
Beberapa bulan yang lalu Kemenkes mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan terhadap penyakit mumps, hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan kasus berdasarkan data pelaporan surveilans berbasis kejadian melalui laporan Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon jumlah kasus dari Februari sampai Oktober 2024 sebanyak 413 kasus. Serta pada bulan November suspek yang dilaporkan sebanyak 447 kasus, dengan kumulatif sejak awal tahun 2024 hingga hingga November 2024 mencapai 6.593 suspek yang dilaporkan. Provinsi dengan kasus mumps terbanyak berurutan yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, DI Yogyakarta, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tengah.
Mumps atau Gondongan adalah infeksi virus menular yang disebabkan oleh virus gondongan dan dikenal sebagai paramyxoviruses. Infeksi virus biasanya menyerang kelenjar air liur. Kelenjar air liur terdiri dari parotis (kelenjar terbesar yang terletak di dekat telinga), submandibula (terletak di bawah rahang), sublingual (terletak di bawah lidah), dan kelenjar kecil lainnya. Mumps dapat menyebabkan parotitis atau pembengkakan kelenjar parotis pada area di mana kelenjar air liur tersebut berada.
Mumps adalah penyakit akut yang menyerang anak-anak dan dewasa muda. Manusia adalah satu-satunya inang yang diketahui untuk virus gondongan, yang menyebar melalui kontak langsung atau melalui droplet udara dari saluran pernapasan atas dari individu yang terinfeksi. Mumps sering dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia 5-9 tahun, meskipun remaja dan orang dewasa dapat terkena. Setelah masa inkubasi sekitar 2 hingga 4 minggu, mumps dimulai dengan gejala-gejala yang tidak spesifik seperti mialgia, sakit kepala, malaise, dan demam ringan. Dalam beberapa hari, gejala-gejala ini diikuti oleh pembengkakan kelenjar ludah parotis unilateral atau bilateral, dengan kelenjar ludah lainnya terpengaruh pada 10% kasus.
Penyakit ini tergolong ringan yang dapat sembuh sendiri dan menghilang tanpa gejala sisa. Namun, komplikasi dapat terjadi seperti ensefalitis atau tuli sensorineural. Orkitis (radang testis yang menyakitkan) terjadi pada 20% pria dewasa muda yang menderita mumps. Oleh karena itu mumps tidak boleh diabaikan dan sebaiknya segera dibawa ke fasilitas kesehatan apabila timbul gejala yang mengarah ke mumps.
Gejala Mumps biasanya baru akan muncul 12-25 hari setelah terinfeksi virus, ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis dan gejala penyakit infeksi seperti:
Jika sistem imun penderita baik, Mumps dapat pulih dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Untuk meredakan gejala yang muncul dapat dilakukan hal seperti:
Pencegahan mumps pada anak dapat dilakukan dengan memberikan vaksinasi MMR (Measles, Mumps dan Rubella) yang dapat diperoleh di rumah sakit. Vaksinasi MMR sendiri merupakan jenis vaksin yang dapat digunakan untuk meminimalkan risiko infeksi tiga jenis penyakit, yaitu measles (campak), mumps (gondongan), dan rubella.
Selain vaksinasi beberapa hal dapat dilakukan untuk mencegah Mumps dan meminimalisir penyebaran virus kepada orang sekitar sebagai berikut:
Nur Leli. 2019. Pengetahuan Ibu tentang Parotitis Epidemika (Gondongan) pada Anak di Lingkungan Kelurahan Dataran Tinggi. Jurnal Kesehatan Akper Kesdam Binjai.
Surat Edaran Kementrian Kesehatan Nomor: PM.03.01/C//2737/2024 2024. Tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Penyakit Mumps/Gondongan.
World Healt Organozation 2005 (https://www.who.int/teams/health-product-policy-and-standards/standards-and-specifications/norms-and-standards/vaccine-standardization/mumps
World Healt Organozation. 2018. https://www.who.int/docs/default-source/immunization/vpd_surveillance/vpd-surveillance-standards-publication/who-surveillancevaccinepreventable-13-mumps-r2.pdf?sfvrsn=a3f182d_10
Desi Dwirosalia Ningsih S, dkk. 2024. Paroritis Mumps: Diagnosis, Tata Laksana, dan Edukasi Pencegahan Penularan pada Fasilitas Pelayanan Primer. UMI Medical Jurnal. Makassar.
Demikianlah artikel tentang Mumps Membuat Moms Khawatir? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pencegahannya, jangan lupa baca artikel lainnya pada link berikut ini:
Hari Kanker Sedunia: Mengungkap Kanker Paling Mematikan !
Alternatif Alami untuk Mengurangi Nyeri Menstruasi: Minuman Kunyit Madu yang Sehat dan Menyegarkan
Ditinjau oleh: Andika, SKM., M.Epid
Tinggalkan Komentar