Hari Kanker Sedunia: Mengungkap Kanker Paling Mematikan !
Oleh: Diah Ayu Kamila, S.KM
Fenomena kesehatan yang ditandai oleh pertumbuhan sel tidak normal dan sel berkembang tanpa terkendali dikenal dengan Kanker. Kanker masih menjadi salah satu top causes of death di dunia, utamanya kanker paru (World Health Organization, 2024). Kanker menjadi penyebab hampir 10 juta kematian pada tahun 2020, atau sekitar satu dari enam kasus kematian. Kanker juga menduduki posisi ketiga sebagai penyebab kematian terbesar di Indonesia (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2024). Terdengar cukup mengerikan, tetapi kita harus tahu dan mengenal kanker agar kita lebih waspada. Yuk kenali kanker lebih lanjut!
Kanker merupakan istilah lain dari tumor ganas yang bisa menyebar ke organ lain dan menyebabkan kerusakan serius pada tubuh. Pada kondisi kanker, sel normal berubah secara bertahap menjadi sel tumor abnormal kemudian berkembang dengan cepat dan tidak terkendali menjadi tumor ganas. Kanker dapat melakukan metastasis dan tumbuh di luar area asalnya kemudian menyebar ke bagian tubuh yang lain. Perubahan menjadi sel kanker disebabkan adanya interaksi antara faktor genetik dengan agen eksternal. Agen eksternal tersebut dapat berupa paparan radiasi UV, zat kimia berbahaya seperti kandungan dalam rokok dan alkohol, serta infeksi dari mikroorganisme tertentu (World Health Organization, 2022). Berbagai jenis kanker diklasifikasikan berdasarkan histologis jaringan asalnya, lokasi organ yang diserang, serta berdasarkan tingkat keparahan atau stadiumnya. Lalu, jenis kanker apakah yang paling berbahaya dan mematikan?
Semua jenis kanker dapat menjadi sangat berbahaya dan berpotensi menjadi kanker yang mematikan apabila terlambat dalam deteksi kanker, diagnosis awal yang ternyata sudah pada stadium lanjut (III/IV), keterlambatan pengobatan, ketidak patuhan pasien dalam menjalani pengobatan yang teratur, dan juga penanganan kanker yang tidak tepat dengan fasilitas yang kurang memadai, serta jangkauan akses pengobatan yang terbatas. Meskipun semua jenis kanker memiliki potensi untuk menjadi sangat berbahaya dan mematikan, di kesempatan kali ini kita akan membahas lebih banyak mengenai satu jenis kanker yang menduduki peringkat pertama sebagai penyebab kematian akibat kanker tertinggi pada tahun 2020, yaitu kanker paru-paru. Pada tahun 2020, total kematian akibat kanker paru-paru mencapai 1,8 juta kasus kematian (World Health Organization, 2022).
Kanker paru pada laki-laki merupakan jenis kanker dengan jumlah kasus paling banyak jika dibandingkan dengan kanker jenis lain dan menjadi penyebab kematian akibat kanker tertinggi pada laki-laki. Data dari Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta, menunjukkan angka kasus baru kanker paru meningkat lebih dari 5 kali lipat dalam waktu 10 tahun terakhir dan sebagian besar penderita terdiagnosis sudah pada stage lanjut (IIIB/IV) (Kepmenkes RI tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kanker Paru, 2023).
Penanganan kanker paru memerlukan tindakan yang cepat dan terarah. Penegakan diagnosis penyakit ini membutuhkan keterampilan dan sarana pelayanan tata laksana kanker paru yang prima, paripurna, komprehensif, dan holistik, serta memerlukan pendekatan yang erat dan kerja sama multidisiplin. Penemuan kanker paru pada stage dini akan sangat membantu penderita untuk memperoleh kualitas hidup yang lebih baik. Deteksi kanker lebih awal memungkinkan pemberian tata laksana yang tepat dilakukan sedini mungkin (Kepmenkes RI tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kanker Paru, 2023).
Pemerintah Indonesia terus berupaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan guna mendukung peningkatan kualitas hidup Masyarakat. Berbagai upaya pencegahan dan pengendalian penyakit terus dilakukan, antara lain:
Pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk menekan jumlah kasus kanker serta meningkatkan peluang kesembuhan pasien. Kita harus sadar akan bahaya kanker dan lebih peka terhadap kondisi tubuh sendiri. Membiasakan diri untuk rutin melakukan pemeriksaan kesehatan adalah langkah yang baik untuk menjaga kesehatan dan mendeteksi penyakit sejak dini.
Referensi:
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kanker Paru, Pub. L. No. HK.01.07/MENKES/1438/2023 (2023).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Rencana kanker nasional 2024-2034. Kemenkes RI.
World Health Organization. (2022). Cancer. WHO Int. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/cancer
World Health Organization. (2024). The top 10 causes of death. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/the-top-10-causes-of-death
Demikianlah artikel Hari Kanker Sedunia: Mengungkap Kanker Paling Mematikan, jangan lupa baca juga artikel lainnya pada link berikut ini:
Alternatif Alami untuk Mengurangi Nyeri Menstruasi: Minuman Kunyit Madu yang Sehat dan Menyegarkan
Meningkatkan Kualitas Data dalam Sistem Surveilans Kesehatan Masyarakat
Ditinjau oleh: Andika, SKM., M.Kes
Keterangan: Gambar dalam artikel ini adalah properti milik komunitas epidemiolog.id
Tinggalkan Komentar