Meningkatkan Kualitas Data dalam Sistem Surveilans Kesehatan Masyarakat
Oleh: Abudzar Al Ghifari, SKM., MPH.
Kualitas data selayaknya dapat menggambarkan kelengkapan dan validitas dari data yang dicatat dalam sistem surveilans kesehatan masyarakat. Data yang berkualitas tinggi memiliki keterisian data “tidak diketahui” atau “kosong” yang rendah, yang menunjukkan bahwa informasi yang dicatat dapat diandalkan dan mencakup seluruh informasi data utama.
Sistem surveilans tidak hanya bergantung pada jumlah kasus, tetapi juga pada detail tambahan seperti karakteristik demografis (usia, jenis kelamin, status pekerjaan, wilayah), riwayat kejadian penyakit, dan faktor risiko yang mempengaruhi kejadian penyakit. Oleh karena itu, kualitas data yang baik diperlukan untuk memastikan bahwa sistem yang berjalan dapat mewakili kondisi kesehatan masyarakat secara tepat dan akurat.
Metode yang paling sederhana adalah dengan menghitung persentase respons “tidak diketahui” atau “kosong” pada formulir surveilans. Persentase yang rendah menunjukkan data yang lebih lengkap dan valid.
Validitas data dapat diperiksa melalui peninjauan data sampel untuk membandingkan data surveilans dengan catatan asli. Pencocokan pada dokumen untuk memverifikasi keakuratan data. Wawancara pasien atau terduga untuk memastikan bahwa informasi yang dikumpulkan sesuai dengan kenyataan.
Menghitung sensitivitas dan nilai prediktif positif dapat membantu mengevaluasi kualitas data pada analisis lanjutan.
Sumber: Kidder and Chapel (2018)
Kualitas data sangat bergantung pada beberapa elemen penting, seperti:
Kualitas data yang tinggi memiliki hubungan erat dengan akseptabilitas dan representativitas sistem surveilans. Sistem yang menghasilkan data berkualitas tinggi lebih mungkin diterima oleh petugas dan pemangku kepentingan yang terlibat. Dengan data yang lengkap dan valid, sistem dapat memberikan gambaran yang akurat tentang kejadian kesehatan yang diawasi.
Meningkatkan kualitas data dalam sistem surveilans kesehatan masyarakat adalah langkah penting untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan tidak hanya lengkap tetapi juga valid. Dengan metode penilaian yang tepat dan perhatian terhadap faktor-faktor yang memengaruhi kualitas, sistem surveilans dapat menjadi alat yang lebih efektif untuk mendukung pengambilan keputusan dan intervensi kesehatan masyarakat.
Centers for Disease Control and Prevention. (2021). Updated Guidelines for Evaluating Public Health Surveillance Systems: Recommendations from the Guidelines Workgroup. MMWR Recommendations and Reports,50(RR-13): 1-35. PMID: 18634202
Kidder, D.P. and Chapel, T.J., 2018. CDC’s program evaluation journey: 1999 to present. Public Health Reports, 133(4), pp.356-359.
Baca juga artikel lain yang terkait pada link dibawah ini:
Aedes ber – Wolbachia : Langkah Baru Untuk Mengendalikan DBD
Kenali Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahannya
Tren Epidemiologi Terkini dalam Menghadapi Pandemi dan Endemi di Era Modern
Ditinjau oleh : Andika, SKM.,M.Epid
Tinggalkan Komentar