Waspadai PCOS yang dapat Menyerang Wanita, Apa Saja Tanda dan Gejalanya?
Oleh: Saskia Fairuz Fernando, SKM
Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) merupakan gangguan hormonal pada wanita usia reproduktif yang dapat dirasakan mulai dari usia remaja. Gangguan ini dapat mengakibatkan ketidakseimbangan hormon, gangguan siklus mensturasi, anovulasi, hingga infertilitas. Kondisi ini diperkirakan dapat mempengaruhi sekitar 6-13% wanita usia reproduktif di dunia. Mengapa PCOS perlu diwaspadai? Gangguan kesehatan lain juga dapat muncul pada wanita dengan PCOS, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, bahkan kanker rahim. Maka dari itu, mari kita mengenali gejala dan bagaimana upaya yang tepat untuk mengatasi kondisi ini.
Gejala yang dapat terjadi apabila mengalami PCOS:
Adapun penyebab terjadinya PCOS belum diketahui, namun terdapat beberapa faktor risiko yang mempengaruhi munculnya kondisi ini:
Diagnosis PCOS dapat dilakukan berdasarkan kriteria Rotterdam dengan adanya paling sedikit dua dari kriteria berikut:
Kondisi PCOS tidak dapat diobati, namun gejala-gejala yang berkaitan dengan PCOS dapat ditangani dengan pemberian obat-obatan, diantaranya:
Selain pemberian obat-obatan, penanganan PCOS juga perlu melibatkan dukungan psikologis untuk mengatasi dampak psikososial yang dirasakan. Penurunan kualitas hidup, masalah citra tubuh, kecemasan, ataupun depresi mungkin saja dialami oleh wanita dengan PCOS. Adanya dukungan psikologis atau konseling diharapkan dapat membantu untuk mengurangi stress dan meningkatkan kembali kepercayaan diri seperti semula.
Pencegahan sangat penting dilakukan sebagai langkah efektif dalam mengatasi PCOS. Berikut strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah PCOS:
Penanganan PCOS sangat perlu dilakukan untuk menghindari adanya risiko kesehatan lain seperti:
Demikianlah artikel dengan judul Waspadai PCOS yang dapat Menyerang Wanita, Apa Saja Tanda dan Gejalanya? Jangan lupa baca juga artikel lainnya pada link berikut ini:
Sering Menahan Kencing? Hati-Hati, Bisa Sebabkan Infeksi Hingga Batu Ginjal
Pengkodean dalam Analisis Kualitatif Mudah, Efisien, Efektif dan Reliabel, NVivo Software Solusinya
Ketika Obat Tak Lagi Mempan: Kenali Fakta Mengejutkan Tentang Tuberkulosis Resistan Obat
Ditinjau oleh: Andika, SKM.,M.Epid
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). PCOS dan Fertilitas terhadap Gaya Hidup Sehat. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. https://lms.kemkes.go.id/courses/e8dc1c43-172e-471d-8fd9-74e399555263
Kim, J. J. (2024). Obesity and Polycystic Ovary Syndrome. Journal of Obesity & Metabolic Syndrome, 33(4), 289–301. https://doi.org/10.7570/jomes24035
NHS. (2022, October 11). Polycystic Ovary Syndrome. NHS. https://www.nhs.uk/conditions/polycystic-ovary-syndrome-pcos/
Rasquin, L. I., Anastasopoulou, C., & Mayrin, J. V. (2022, November 15). Polycystic Ovarian Disease. StatPearls [Internet]. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459251/
Said, H., Fedre, R. W., Hernandez, S., Rodriguez, S. L., Mursyid, F., & Nettles, I. (2023). The Prevalence and Risk Factors for Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) among Adolescents in Indonesia: Implications for Early Intervention. Sriwijaya Journal of Obstetrics and Gynecology, 1(2), 84–4397. https://doi.org/10.59345/sjog.v1i2.83
World Health Organization (WHO). (2025, February 7). Polycystic Ovary Syndrome. World Health Organization (WHO). https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/polycystic-ovary-syndrome
Tinggalkan Komentar