Sejarah Perkembangan Epidemiologi Dunia
Oleh: Ruri Trisasri, S.KM., MPH
Meskipun epidemiologi sebagai disiplin ilmu telah berkembang sejak Perang Dunia II, pemikiran epidemiologi terus dikembangkan dari tahun ke tahun. Bbeberapa orang ahli yang telah mengukir sejarah peting dalam perkembanagn epidemiologi, yaitu:
Bapak Kedokteran dan ahli epidemiologi pertama di dunia karena yang pertama kali mengajukan konsep analisis kejadian penyakit secara rasional. Dalam bukunya yang berjudul “On Airs, Waters and Places” memperkenalkan hubungan penyakit dengan faktor-faktor lingkungan yaitu: tempat, keadaan air, iklim, kebiasaan makan dan perumahan.
Ahli bedah tentara Romawi ini sering dianggap sebagai the father of experimenter Physiology. Galen mengajukan konsep bahwa status kesehatan berhubungan dengan personality type dan lifestyle factors. Galen juga mengatakan bahwa terdapat tiga penyebab penyakit. Tiga penyebab itu antara lain:
Ajarn-ajarannya yang berkaitan dengan epidemiologi sebenarnya melanjutkan pendapat-pendapat Hippocrates yang ia kembangkan lebih banyak secara teoritis daripada hasil pengamatannya sendiri.
SYDENHAM adalah orang Inggris yang sering dipanggil English Hippocrates karena pernyataannya yang menghidupkan kembali konsep Hippocatres di tanah Inggris dan menambahkan bahwa penyakit berhubungan dengan musim, tahun dan umur penderita. Kalau Hippctares dianggap sebagai Epidemiologis Pertama, justru Sydenham dianggap sebagai the father of Epidemiology
Leeuwenhoek adalah seorang warga Negara Belanda yang merupakan seorang ilmuwan amatir yang menemukan mikroskop, penemu bakteri dan parasit (1674), penemu sermatozoa(1677). Penemuan bakteri telah membuka tabir suatu penyakit yang kemudian akan sangat berguna untuk analisis epidemiologis selanjutnya.
James Lind mengobservasi penyakit skorbut (kekurangan vitamin C) pada pelaut yang melakukan pelayaran panjang, dari 350 pelaut terdapat 80 terserang skorbut. Pada awal dianggap udara adalah penyebabnya, namun kemudian dia juga melakukan pengamatan terhadap makanan yang dikonsumsi oleh pelaut. Mereka menderita kekurangan vitamin C karena mamakan makanan kaleng. Dia dikenal dengan Bapak Trial Klinik.
John Snow yang seorang ahli anestesi disebut sebagai sebagai “bapak epidemiologi lapangan”. Karena karyanya mengilustrasikan urutan dari epidemiologi deskriptif, pembuatan hipotesis hingga pengujian hipotesis (epidemiologi analitik) untuk diaplikasikan. Dua penelitian utamanya, yaitu (1) Kejadian Luar Biasa (KLB) kolera tahun 1840 yang terjadi di Distrik SoHo London dalam daerah Broad Street dan (2) Epidemi kolera tahun 1854 dengan membandingkan angka kematian akibat kolera berdasarkan sumber air dari dua perusahaan air yg berbeda di London. Dalam menganalisis masalah penyakit kolera tersebut, John Snow menggunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor tempat, orang, dan waktu.
Robert Koch seorang penemu kuman Mycobacterium Tuberculosis penyebab penyakit Tuberkulosis yang berhasil menghubungkan keberadaan mikroorganisme dengan timbulnya penyakit. Pada tahun 1890, ‘tuberkulin’ diperkenalkan sebagai suatu cara pengobatan TB. ‘Tuberkulin’ merupakan tes atas dasar alergi untuk mendeteksi apakah seseorang sudah pernah terinfeksi (kemasukan) kuman TBC, meskipun belum tentu menderita penyakit tersebut
R.Dool dan A.B.Hill adalah dua nama peneliti yang menemukan hubungan merokok dengan kanker paru dan studi penyakit kardiovaskular pada penduduk Framingham, Massachusetts. Keduanya adalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya adalah pelopor penelitian di bidang epidemiologi klinik
Era ini ilmu epidemiologi meluas keberbagai bidang kajian untuk penyakit menular bukan wabah, penyakit tidak menular serta pengetahuan kesehatan lainnya.
Saat ini, bidang kesehatan diseluruh dunia menerima dan menggunakan epidemiologi untuk menggolongkan kesehatan penduduknya dan untuk memecahkan masalah kesehatan dari hari ke hari
Demikianlah Sejarah Perkembangan Epidemiologi Dunia hingga saat ini dan akan terus berkembang ke depannya
Referensi
Timrmreck, Thomas C, 2005, Epidemiologi, Suatu Pengantar, Jakarta: EGC
2012. Principles of Epidemiology in Public. https://www.cdc.gov/csels/dsepd/ss1978/lesson1/section2.html
Murti, B ( 2003 ). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
Nutton, Vivian (1983-01). “The seeds of disease: An explanation of contagion and infection from the Greeks to the Renaissance”. Medical History (dalam bahasa Inggris). 27 (1): 1–34. doi:10.1017/S0025727300042241. ISSN 2048-8343
Wahyuni. 2016. Epidemiologi dan Demografi. Surakarta: Penerbit Pustaka Hanif.
Ditinjau oleh: Andika, S.KM., M.Epid
Baca juga: Kriteria Hills, Epidemiologi Klinik, Epidemiologi Lapangan
Tinggalkan Komentar